Minggu, 23 Januari 2011

alam mulai marah?

Dulu ketika masih kecil kita bisa memprediksi kapan waktunya turun hujan, kapan waktunya kemarau. Sehingga kita dapat merencanakan program apa yang akan kita lakukan. Sehingga waktu akan menjadi cukup efektif.

Para petani bisa menjadikan hal tersebut sebagai jadwal untuk menanam tanaman musiman mereka. Jika lagi musim penghujan maka mereka pun akan menanam tanaman yang tahan terhadap curah hujan yang cukup tinggi. Jika lagi musim kemarau sekitar bulan april , maka bisa ditanami tanaman yang tidak memerlukan air cukup banyak, yang tahan terhadap cuaca panas.

Lain halnya dengan keadaan cuaca saat ini. Cuaca sudah tidak bisa diprediksi lagi. Menurut “aturannya” dulu, selama rentang waktu antara bulan desember sampai april adalah bulan-bulan penghujan. Tapi kita lihat dan rasakan, dibulan-bulan tersebut malahan cuaca terasa sangat panas dan jarang terjadi hujan.

Perubahan iklim yang sudah tidak bisa diprediksi lagi ini adalah akibat dari ulah manusia itu sendiri. Banyaknya pemakaian AC, kulkas yang menghasilkan zat freon yang menyebabkan udara semakin panas.
Gedung-gedung pencakar langit, pemakaian kaca pada gedung-gedung tersebut semakin memperbesar kemungkinan panasnya kondisi alam.

Dengan adanya cuaca yang tidak menentu¸penyakit-penyakit banyak yang muncul. Tidak hanya penyakit pada manusia seperti influenza, batuk, diare, penyakit kulit dan sebagainya, ternyata penyakit-penyakit juga banyak muncul pada hewan-hewan terutama jenis unggas. Apalagi jika curah hujan tinggi dan berlangsung lama, tentu banyak hal yang tidak kita inginkan bisa terjadi, seperti musibah banjir, yang akan membawa rentetan berbagai penyakit dan bencana lainnya.

Longsor, gempa bumi, banjir, kebakaran hutan, angin topan merupakan bencana alam akibat ulah manusia sendiri. Kita sadari atau tidak, bumi tempat kita berpijak sudah mulai menampakkan tanda-tanda “manula”. Ditambah dengan perlakuan kita terhadapnya yang kurang bersahabat, kondisi bumi semakin memprihatinkan.

Untuk itu kita perlu beramai-ramai dan secara berkesinambungan menanamkan kesadaran pada masyarakat untuk menjaga lingkungannya. Bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak, remaja, semuanya bisa ikut andil dalam hal memperbaiki bumi kita ini. Mulai dari hal-hal yang kecil, seperti membiasakan membuang sampah pada tempatnya, atau dari usia dini seperti, mengenalkan jenis-jenis tanaman pada anak-anak. Sampai mengadakan event-event besar seperti kampanye menanam seribu pohon didaerah-daerah yang gundul. Semua itu bisa kita lakukan jika ada kesadaran dan lingkungan yang saling mendukung untuk memelihara bumi ini.

Jika pemerintah juga menyadari dan sangat peduli terhadap perubahan iklim yang cukup tajam ini, tentu bisa lebih besar lagi dampak positif yang akan dihasilkan. Karena banyak hal yang bisa dilakukan dan dengan jangkauan yang lebih luas. Sehingga diharapkan menjadi budaya baru bagi bangsa Indonesia, yaitu budaya cinta kebersihan, cinta alam. Dengan membuat peraturan dan sanksi-sanksi bagi para pelanggarnya, mungkin hal ini akan memperkecil kemungkinan terjadinya perubahan cuaca yang lebih besar lagi.
Membuang sampah sembarangan, akan dikenakan denda, ada peraturan pelarangan dalam hal pemakaian material bangunan yang akan mengancam lingkungan, pelarangan pemakaian barang-barang elektronik atau teknologi yang berdampak buruk bagi lingkungan dan sebagainya. Atau bisa juga mengganti penggunaan bahan bakar fosil dengan bahan bakar non fosil.

Minggu, 16 Januari 2011

Kisi-kisi Teori Kejuruan 2010/2011

Bagi sahabat yang belum mengetahui kisi-kisi Teori Kejuruan 2010/2011 ini dia yang ditunggu-tunggu, kisi-kisi soalnya :

1. Teknik Gambar Bangunan
2. Teknik Konstruksi Kayu
3. Teknik Survei Pemetaan

semoga bermanfaat ya...
dan selamat persiapan untuk menghadapi Ujian Nasional Kejuruan
dengan berbekal keyakinan, persiapan matang, semoga kita semua mendapatkan hasil yang terbaik, bagi sahabat yang membutuhkan lengkap dapat mengunjungi web ditpsmk langsung di :
http://ditpsmk.net

salam
Suwarsono Abdurrouf